Indonesia adalah negara beragama hal ini tercantum pada mukadimah UUD 1945 dan sila ke 1 Pancasila. Secara pemahaman Baik Pancasila sebagai Visi dan UUD 1945 serta peraturan perundangan dibawahnya sebagiai Misi jelas menolak sekulerisme di Indonesia. Tapi uniknya sekularisme bahkan ateisme tumbuh cukup subur di negara ini.
Buka tanpa alasan kami menyebutnya sekulerisme dan ateisme tubuh subur, karena banyak ucapan pejabat dan publik figur yang mengarah kesana. Seperti perkataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi Yang menyatakan “musuh terbesar Pancasila itu ya agama” dan sederet hal lainya yang menguatkan itu.
Terbaru Mustafa Kemal Attaturk yang sering dinilai bapak sekularisme Turki akan jadi nama jalan di Indonesia adalah salah satu bukti akan hal ini. Hal ini juga terlihat di sosial media dimana banyak grub dan buzzer menyuarakan sekularisme. Bila ini berlanjut dan terjadi Indonesia menjadi negara sekuler tentu hal tersebut adalah penghianatan terhadap pancasila sebagai visis negara.
Kurang Gregetnya Pemerintah dan Kesalahan Penanganan dari Mayoritas
Disisi lain negara sebagai pemegang amanat untuk menjalankan roda pemerintahan pun terkesan kurang greget. Bahkan pidato resmi Cinta Laura yang membuat Meteri Agama menangis terharu, harus menyisipkan pemikiran seorang Rene Descartes adalah erat dengan sekularisme.
“Makhluk yang finite atau terbatas sedangkan Tuhan adalah sosok yang infinite tidak terbatas. Oleh karena itu bagaimana kita sebagai makhluk yang terbatas merasa punya kemampuan untuk mengerti sesuatu yang jauh diluar kapasitas kita” .
Karena itulah sebernarnya fungsi agama ialah agar mengerti siapa Tuhan, sesuai dengan kepercayaan masing masing. Belum lagi rencana mengubah Pancasila oleh salah satu partai politik menjadi Eka Sila. Tentu akan semakin mengukuhkan bahwa nilai agama di Indonesia mulai terpinggirkan secara tidak langsung.
- Baca Juga : Arti Asas Nebis In Idem
Meski tentunya bukan salah dari pemerintah sepenuhnya hal ini akhirnya dapat terjadi. Faktor menang sendiri dan pertunjukan kekuasaan dari segelitir orang yang mengaku mayoritas seperti pada kasus “Pemenjaraan Ahok” yang tidak diperlukan turut menjadi andil pemicunya. Ini menjadikan agama tampak kurang bagus citranya di Indonesia.
Jika ini dilanjutkan tanpa solusi bukan tidak mungkin Indonesia akan bernasib sama seperti Prancis dan banyak negara sekuler lainnya. Bila terjadi maka bangsa ini telah benar – benar menghianati visi para pendirinya.