
Polisi terlihat dapat diduga menggunakan teknologi pengenalan wajah di kasus Ade Armando. Hal ini tersirat dari Polda Metro Jaya membenarkan poster identitas terduga pelaku pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando di Gedung DPR pada demo 11 april 2022. Terdapat empat pria terduga pengeroyok Ade Armando yang fotonya beredar di media sosial berdasarkan video peristiwa pengeroyokan.
Keempat terduga pelaku itu memang mirip dengan orang dalam video pengeroyokan yang sudah ramai beredar. Dalam poster itu, identitas keempat terduga pelaku pengeroyokan Ade Armando juga dimuat alamat lengkap. Keempat pria itu diduga bernama Dhia Ul Haq, Ade Purnama, Try Setya Budi Purwanto, serta Abdul Latip. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengkonfirmasi poster itu.
Zulpan mengatakan identitas keempat terduga pelaku tersebut sebelumnya juga diaminini Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran. Bahkan Kapolda Metro Jaya disebut memerintahkan pencarian polisi untuk segera dilakukan penangkapan.
Tekologi Pengenalan Wajah Tidak 100% Akurat
Namun hal ini cukup disayangkan dikarenakan jika benar poster tersebut resmi dari kepolisian, mengingat ada identitas disebar dalam poster tersebut belum ada kejelasan. Karena ini bisa saja berakhibat mengabaikan asas praduga tidak bersalah dan rusaknya reputasi dari seseorang yang belum tentu bersalah.
Disisi lain jika benar polisi menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan base photo KTP. Harus dipahami keakuratan tergantung kualitas, sudut dan kondisi photo lapangan. Sehingga ada kemungkinan salah identitas karena teknologi ini membandingkan dan menganalisa wajah dari bentuk tulang dengan alogaritma yang tidak 100% pasti keakuratannya.
Pada kasus ini atas nama Try Setia Budi Purwanto seorang guru honorer membantah terlibat, mengingat dirinya masih bekerja pagi hari dan sore hari berada di rumahnya di lampung. Hampir mustahil untuk berada di Jakarta dan melakukan pemukulan pada sang dosen Universitas Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, pegiat media sosial dan dosen Universitas Indonesia Ade Armando babak belur dianiaya sejumlah orang nonmahasiswa di depan Gedung DPR RI. Ade Armando dipukul di bagian kepala, kemudian dihantaman bogem mentah hingga diinjak sekelompok orang. Ade Armando sendiri hadir ke depan Gedung DPR/MPR RI. Kedatangannya untuk mendukung tuntutan mahasiswa soal penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden tiga periode.