![](https://traxtimes.com/wp-content/uploads/2021/09/Jokowi-Kalimantan.jpg)
Kabar pemindahan Ibukota ke Kalimantan bukanlah hal yang baru, namun rencana ini banyak mengundang pro dan kontra. Sebetulnya terdapat banyak keuntungan dimana hal tersebut dapat mendorong perekonomian jika dilaksanakan. Hal ini didukung oleh berbagai data yang ada ditambah berbagai penelitian yang telah dilakukan.
Data seperti bahwa 56,10% penduduk Indonesia tinggal dipulau jawa, dan fakta bahwa pulau Jawa adalah adalah pulau terpadat di dunia adalah salah satu indikatornya. Perlu diketahui luas pulau jawa tak sampai seperempat pulau kalimantan. Dengan penduduk yang terpadat didunia menjadikan perlu dikurangi jumlah penduduknya jangan sampai over kapasitas.
Hal ini didukung dan diperkuat oleh penelitian bahwa kawasan Jakarta bahkan pantura mulai terjadi penurunan permukaan tanah baik secara alami atau akhibat pembangunan yang berlebihan. Jika terus dipaksakan bukan tidak mungkin menjadi Ibukota Jakarta akan rusak dengan sendirinya akhibat pembangunan yang berlebihan.
Disisi lain pembangunan Ibukota baru bagi Indonesia diluar pulau Jawa juga akan membuat kantong Ekonomi baru yang selama ini terpusat di Jawa. Selain itu BUMN karya akan mendapat proyek yang bisa menjadikannya sehat kembali. Ini karena seperti yang sudah diketahui bersama kondisi BUMN karya sekarat dengan utang menggungung akhibat penugasan pembuatan infrastruktur. BUMN Karya hanya bisa bertahan hidup jika ada proyek pemerintah.
- Baca Juga : Kabupaten Semarang Ditetapkan Sebagai Smart City
Dengan pembangunan Ibukota Baru secara data pertumbuhan ekonomi juga menguntungkan dalam pencatatan, karena pertumbuhan ekonomi akan tercatat naik. Meski itusemua dari Utang namun konsumsi negara akan meningkat dan akan tercatat pertumbuhan walaupun bersifat semu. Tapi perlu dipahami bersama bahwa pembangunan Ibukota baru harus dikaji secara sosiologi.
Bila tidak bisa saja akan terjadi dampak sosial yang buruk, seperti kesenjangan ekonomi antara pendatang dan penduduk asli bisa membuat konflik sosial dan kesukuan semacam konflik Sampit . Terlepas dari semua pro dan Kontra dan dampaknya Ibukota Baru adalah Ide Cemerlang Persembahan Era Jokowi.