Demo 11 April yang digelar untuk menolak wacana presiden tiga periode tampaknya mendapat atensi dan disorot lebih oleh media asing. Hal ini terlihat dari sejumlah media asing yang memberitakan demo 11 April tersebut termasuk pengeroyokan terhadap dosen UI Ade Armando jadi salah satu yang disorot.
Reuters membuat berita berjudul Indonesia police fire tear gas to disperse protest at parliament. Atau Polisi Indonesia menembakkan gas air mata untuk membubarkan protes di parlemen. Berita tersebut berisi soal demonstrasi yang terjadi di Jakarta dan daerah lain seperti Sulawesi Selatan. Pemukulan terhadap Ade Armando juga menjadi sorotan dalam berita itu.
Media asal Jerman, Deutsche Welle, juga memberitakan demo 11 April. DW menulis berita berjudul ‘Indonesia: Thousands of students protest rumored election delay’ atau ‘Indonesia: Ribuan mahasiswa memprotes rumor penundaan pemilu’.
South China Morning Post (SCMP) juga memberitakan ricuh demo di depan DPR kemarin. SCMP menulis berita berjudul Indonesian police fire tear gas as students protest against rumoured delay of 2024 election. Atau Polisi Indonesia menembakkan gas air mata saat mahasiswa memprotes rumor penundaan pemilu 2024.
Sementara itu, The Irish Times menjadikan foto Ade Armando yang babak belur dan celananya telah dilucuti sebagai salah satu ‘images of the day’. Dalam foto itu, terlihat Ade Armando yang babak belur dan celananya telah dilucuti sedang dievakuasi polisi.
Meski begitu secara keseluruhan demo berlangsung tertib dan tanpa korban jiwa. Hal yang patut diapresiasi bersama karena demokrasi di Indonesia, telah dipandang oleh asing telah menurun beberapa tahun terakhir.