
Presiden Joko Widodo “Jokowi” adalah presiden ke 2 yang dipilih secara langsung oleh masyarakat setelah Susilo Bambang Yudhoyono “SBY”. Karena itulah banyak pihak yang membandingkan kinerjanya, maka kali ini kami ingin sedikit membadingkan kinerja keduanya di bidang ekonomi.
Pertama saya akan membahas bisa saham menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan”IHSG” sebagai acuan. Karena dengan melihat IHSG maka kita dapat mengetahui kondisi perusahaan sebagai salah satu cerminan ekonomi makro. Pada tahun 2004 saat pertama SBY memimpin, IHSG sekitar diangka 1000 Rupiah kemudian tahun ke 10 atau diakhir masa kepemimpinan SBY pada 2014 adalah 5178 Rupiah atau naik hampir 500 % atau 5 kali.
Kemudian pada awal masa kepemimpinan Jokowi pada 2014 IHSG seperti tersebut ialah diangka 5178 Rupiah. Pada hari ini Jum’at 27 Oktober 2023 adalah pada kisaran 6758 Rupiah. Bisa dilihat kenaikan IHSG hanya sekitar 1600 Rupiah selama 9 tahun jokowi memimpin. Hampir mustahil era Jokowi IHSG naik menyamai Era SBY mengingat hanya tersisa 1 tahun masa kepemimpinan Jokowi.
Kemudian soal produk domestik bruto atau nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. Pada tahun 2004 adalah pada angka 256,8 miliar USD lalu pada 2014 atau akhir masa SBY memimpin 890,8 miliar USD. Dalam 10 tahun SBY memimpin PDB naik sekitar 600 miliar USD
Kita bandingkan PDB 2014 atau pada saat Jokowi mulai menjadi presiden 890,8 miliar USD dan pada tahun 2021 sekitar 1,186 triliun USD. kami menggunakan tahun 2021 dikarenakan tahun 2022 sumber google asli belum tersedia. Kenaikan ialah 296 miliar USD kurang lebih yang didapat selama 7 tahun memimpin.
Maka jika dilihat dari sumber yang tersedia secara bebas maka Era SBY jauh lebih unggul di bidang ekonomi. Hal ini dilihat dari PDB dan IHSG yang mampu naik secara sangat baik di era tersebut. Masalah krisis SBY mengalami pada tahun 2008 sedangkan Jokowi pada era Covid.