Penyelenggaraan debat publik pasangan calon “paslon” bupati dan wakil bupati Semarang di Griya Persada Hotel Bandungan Kabupaten Semarang pada Senin 18/11/2024 malam, berlangsung meriah. Pasangan nomor urut satu, Ngesti Nugraha-Nur Arifah “Mutiara” berulang kali mendapat serangan dari calon lainnya, Nurul Huda-Yarmuji “Haji”. Salah satunya soal penanganan stunting di Kabupaten Semarang.
Nurul Huda-Yarmuji mencecar mengenai persoalan stunting. “Kita tentu prihatin karena di Kabupaten Semarang ini masih banyak kasus stunting, ini karena kurangnya penanganan,” kata Nurul. “Kami akan melakukan percepatan penanganan dengan intervensi mulai dari desa, kecamatan untuk memberikan pendampingan kepada ibu hamil,” sambungnya.
Sementara Yarmuji menambahkan, stunting terhitung tinggi karena pemerintah kurang tepat dalam mencari penyebabnya. “Selalu dikatakan karena kurang gizi. Padahal salah satu yang penyebabnya adalah perilaku yang salah, sehingga harus ada perubahan perilaku untuk mengatasinya,” ungkapnya.
Dia mencontohkan adanya orangtua yang bekerja, dan anaknya dititipkan ke kakek-neneknya. Tanpa mengerti komposisi gizi, anak diberi makan asal makan, bahkan agar tidak rewel makanan tak bergizi yang diminta anak juga diberikan.
- Baca Juga : Elektabilitas Andika Perkasa Naik di Survei
Menanggapi hal tersebut, Ngesti Nugraha menyampaikan saat ini angka stunting di Kabupaten Semarang sebanyak 3,6 persen, turun dari tahun sebelumnya 4,6 persen. Bupati pertahana Ngesti menyatakan dengan angka tersebut menjadikan Kabupaten Semarang sebagai daerah dengan kasus stunting terendah nomor dua se-Jawa Tengah.
Menurut Ngesti, penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan pihak ketiga. Dengan demikian cakupan penanganannya akan semakin luas, termasuk untuk makanan tambahan untuk anak yang membutuhkan.