
IKN Nusantara sebuah kota yang dicita-citakan menjadi ibu Kota baru Indonesia diluar pulau Jawa. Sebetulnya rencana pemindahan Ibu Kota dari dari Jakarta ke Pulau Kalimantan sudah diwacanakan bahkan dari era presiden Soekarno. Suka tidak suka harus diakui pemindahan akan memberi dampak pemerataan secara sosial dan ekonomi dibanding Ibu Kota tetap berada di Jakarta.
Tapi selain dampak pemerataan mau disengaja ataupun tidak IKN punya arti penting simbolis bagi keluarga presiden Joko Widodo yang sering dipanggil Jokowi. Karena jika IKN tahap awal berhasil dibangun dan digunakan di Era Jokowi maka sejarah akan mencatat hal ini sebagai simbol politik kuat. Simbol bahwa Ibu kota Nusantara dibangun oleh Jokowi.
Bayangkan keuntungan politik yang akan didapat Jokowi serta keluarga secara branding. Dengan hal ini maka Jokowi dan keluarga akan melenggang dengan mudah pada kontestasi politik dimasa depan.
Kelak dengan sedikit branding yang tepat Jokowi akan disandingkan dengan Soekarno, lalu Jokowisme akan menyaingi Sukarnoisme. Hal ini tetap terbranding meski akhirnya sebagian besar pembangunan Ibukota Baru nantinya dikerjakan presiden selanjutnya. Tetapi Jokowi kedepanlah yang dapat nama di dalam catatan buku sejarah.
Kontroversi Pembangunan IKN
Dibalik sisi positif pembangunan IKN NUsantara sendiri memiliki banyak kontroversi. Dari pembangunan dinilai sebagian kalangan tidak pada waktu yang tepat karena ekonomi Indonesia sedang tak baik baik saja, masalah lingkungan, hingga sengketa lahan. Bahkan kritik soal lingkungan menjadi topik yang sangat hangat diluar negeri. Belum lagi masalah Hijab jelang upacara perdana di IKN menambah lengkap kontroversi hal tersebut.
Namun begitu IKN Nusantara telah disepakati dibuat dengan segala sisi positif maupun negatif yang ada. Sehingga ada baiknya rakyat Indonesia memberi kritik yang membangun serta suatu suport tekat kuat untuk menyelesaikan proyek Ibu Kota Nusantara.