Kabupaten semarang perlu dan butuh kepemimpinan yang lebih partisipatif kedepan. Serta kepemimpinan yang memperhatikan aspek data statistik juga keilmuan akademis. Bukan kepemimpinan sekarang tidak bagus, namun perlu banyak koreksi juga perbaikan.
Contoh ialah saat uji coba jalan utama Kota Ambarawa pernah ditutup untuk one way, padahal belum ada kata mufakat dari masyarakat. Mendengar aspirasi masyarakat, seperti usul masyarakat jika jalan dijadikan one way maka itu hanya berlaku untuk mobil. Beberapa usul dan pendapat dari masyarakat harusnya dilihat, dipertimbangkan diperhatikan. Jangan mengambil keputusan tanpa pertimbangan matang, salah salah Kota Ambarawa palah layu dan jadi kota mati nantinya.
Lalu beralih ke pertanian, permasalahan sawah disekitar Rawa Pening yang sering terendam juga aspirasi petani perlu dipahami dan dijembatani dengan pihak pengelola pengairan. Belum lagi masalah kekeringan di sejumlah daerah pemerintah perlu hadir dan sengketa agraria di beberapa tempat perlu diberi solusi secepatnya.
Suka tidak suka pemerintah telah memperoleh pendapatan dari pajak, retribusi dan lainnya dari masyarakat. Sehingga imbal balik juga tentu cukup dinantikan oleh masyarakat, sehingga besar harapan warga kedepan pemimpin daerah lebih mempunyai perhatian pada masyarakat yang butuh. Tak hanya waktu kampanye saja masyarakat dibutuhkan dan dilibatkan. Tapi juga dilibatkan saat memporoleh kekuasaan dalam penentuan peraturan.
Pemkab Semarang sebenarnya mempunyai beberapa program yang menarik. Seperti rencana Rumah Sakit dan pengembangan kota satelit di sekitar Tengaran juga perlu dipercepat dan dilanjutkan. Akhir kata mengayomi seluruh masyarakat Kabupaten Semarang adalah tugas yang harusnya dilakukan oleh pemimpin terpilih kedepan.